Kamu layaknya kerikil tajam berserakan
yang menggoreskan luka di kaki
saat perjalananku mencari sebuah cahaya
Seiring berjalannya waktu
luka itu sembuh dengan sendirinya
tanpa perlu diobati
Akupun telah lupa bahwa aku pernah terluka
karena apa?
dimana?
Bukankah kerikil itu sangat banyak jumlahnya dijalanan?
tak usahlah risau
karena aku terlalu terbiasa
tergores luka oleh kerikil-kerikil dijalanan itu
Jadi,
Marilah kita saling melupakan
Hiduplah tanpa perlu mengingatku
Bertemulah dengan orang-orang yang lebih baik
Cintai salah satu yang terbaik
dan jangan pernah lukai dia
Karyaku
Sabtu, 14 Maret 2015
Kamis, 15 Januari 2015
Rindu Itu Tetap Menunggu
hanya melihat balik punggungmu dan mendengar suaramu menyapaku
namun aku merasa sangat bahagia
dan rindupun mulai menyapaku lagi
ingin rasanya aku mengetahui kabarmu
ingin juga aku bertanya tentang sesuatu yang selama ini terkubur dihatiku
namun aku tak mampu melakukannya
aku menyadari satu atau bahkan beberapa hal
yang menyebabkan hal ini tidak akan menjadi nyata
yah, tidak menjadi nyata
karena kita berbeda
dan memang harus berbeda
hanya saja aku tidak yakin aku bisa
meski yang kuingat selalu tentangmu
yang kulakukan hanyalah menunggu
entah dirimu yang datang atau tidak
aku akan tetap menunggu
namun aku merasa sangat bahagia
dan rindupun mulai menyapaku lagi
ingin rasanya aku mengetahui kabarmu
ingin juga aku bertanya tentang sesuatu yang selama ini terkubur dihatiku
namun aku tak mampu melakukannya
aku menyadari satu atau bahkan beberapa hal
yang menyebabkan hal ini tidak akan menjadi nyata
yah, tidak menjadi nyata
karena kita berbeda
dan memang harus berbeda
hanya saja aku tidak yakin aku bisa
meski yang kuingat selalu tentangmu
yang kulakukan hanyalah menunggu
entah dirimu yang datang atau tidak
aku akan tetap menunggu
Langganan:
Postingan (Atom)